Seiring
dengan perkembangan zaman hampir semua orang khususnya di Indonesia tidak
pernah lepas dengan yang namanya WiFi,
dengan Wifi orang bisa mengakses jaringan
internet dengan cepat dan mudah tanpa harus repot menyambungkan kabel internet.
Tetapi apakah kita tahu di balik kemudahan wifi itu, ada beberapa pendapat
orang yang menganggap Wifi berdampak negative
bagi kesehatan.
Akhir-akhir ini sering muncul kekhawatiran
masyarakat akan bahaya radiasi Wifi
(wireless fidelity) atau sering kita kenal dengan teknologi hotspot. Tahukah
anda sebenarnya berapa batas aman gelombang elektromagnetik yang mampu diserap
oleh tubuh manusia? Sejauh pengamatan penulis, untuk teknologi Wifi, belum ada aturan yang dikeluarkan
seberapa besar ambang batas aman yang mampu diserap tubuh manusia. Mereka
yang tidak setuju dengan kehadiran teknologi wifi ini beralasan radiasi elektro
magnetic dari wifi dapat menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur dan
mual-mual, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap barang-barang elektronik
atau sering di sebut juga dengan elktrosensitive. Meskipun berada di bawah ambang batas, pancaran radiasinya
yang diterima tubuh secara terus-menerus dan dalam kurun waktu yang cukup lama
dikhawatirkan mampu menimbulkan pengaruh terhadap kesehatan, seperti
pusing-pusing, kelumpuhan, dan memicu aktifnya sel-sel kanker dalam tubuh.
Di
kampus saya sendiri (Amikom) hampir semua gedung ada sinyal WiFi,
setiap gedung mempunyai 5 lantai termasuk basement. Bisa di bayangkan
seberapa besar radiasi yang di terima oleh mahasiswa amikom setiap harinya.
Mungkin dampaknya tidak akan berpengaruh untuk jangka pendek, tetapi apakah
pihak amikom akan bertanggung jawab untuk jangka panjang? Di Yogyakarta hampir
semua tempat, seperti sekolah, tempat kerja, tempat nongkrong memiliki layanan
hotspot gratis atau sering di sebut “free
hostspot”. Sekarang
ini banyak sekali mahasiswa yang merasa nyaman dengan tempat yang mempunyai
fasilitas “free hotspot” karena bisa
mengakses jaringan internet secara Cuma-Cuma
atau secara gratis, tetapi apakah kita tahu berapa biaya yang harus kita
keluarkan untuk bahaya radiasi yang kita terima dengan WiFi? Mungkin ini akan lebih mahal dari pada membayar internet per bulannya. Di Indonesia
sendiri memang belum ada penelitian resmi tentang bahaya radiasi WiFi, tetapi sudah seharusnya kita
menyadari akan bahaya yang di timbulkan oleh radiasi WiFi.
Kenyataan ini tentu saja secara tidak langsung
menyimpulkan bahwa pancaran radiasi yang ditimbulkan perangkat teknologi ini aman
bagi tubuh manusia. Namun, tentu saja kita tidak boleh mengabaikan intensitas
dan jarak pengguna dengan titik akses (access
point). Semakin sering kita bersentuhan dengan radiasi sinyal WiFi disertai dengan radiasi telefon
seluler dan beberapa perangkat elektronika lainnya dengan intensitas yang cukup
tinggi, radiasi elektromagnetic akan berimbas pada terganggunya keseimbangan
tubuh.